Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya

Jakarta, Pro Legal News - Bandar sekaligus pengendali peredaran ganja jaringan Aceh-Jakarta, Muriandi tewas ditembak anggota Serse Narkoba Polda Metro Jaya. Bos ganja seberat 310 kg ini berusaha melawan dan mencoba melarikan diri dari kawalan polisi.

Terungkapnya kasus penyelundupan ganja dari Aceh ke Jakarta kata Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, Jumat (8/11) berawal dari pengembangan atas ditangkapnya satu kurir ganja bernama Yopi di Jakarta pada Senin (28/10). Dari tangannya disita ganja seberat 142 kg.

Dari keterangan Yopi, polisi berhasil menangkap Ghazali dan M. Amin Yunus di Kabupaten Pidie Aceh. Keduanya diketahui pengirim ganja ke tersangka Yopi di Jakarta.

Kepada polisi tersangka Ghazali mengaku sebagai orang suruhan bos ganja di Aceh yakni tersangka Muriandi. Ghazali mengirim ganja ke tersangka Yopi di Jakarta berdasarkan suruhan dari Muriandi seorang residivis dalam kasus yang sama dan pernah ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat.

Setelah Muriandi dan Ghazali ditangkap, polisi membawanya ke Jakarta. Kedua tersangka dan tim Polda Metro Jaya bersama tersangka Muriandi dan Ghazali tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis 7/11).

Menurut AKBP Fanani, pihaknya meminta tersangka Muriandi memberitahu keberadaan tersangka Burhan, sopir truk yang mengantar ganja sebanyak 310 bungkus (310 kg) ke Jakarta. Tersangka Burhan kini berstatus DPO.

Dari pengakuan Muriandi bahwa Burhan tinggal di kawasan Srengseng Jakarta Barat. Saat hendak menunjukkan tempat tinggal Burhan, Kamis (7/11) sekitar pukul 23.00 WIB,  tersangka mencoba melawan petugas dan mencoba menyerang petugas untuk kabur.

Polisi memberikan peringatan penembakan namun tidak dihiraukan tersangka. Akhirnya tembakan diarahkan ke tubuh tersangka.

Polisi sempat membawa Muriandi ke RS Polri Kramat Jati, namun nyawabya tidak tertoling dan  tim dokter menyatakan tersangka Muriandi sudah meninggal dunia. Tim