Polda Riau Kawanan Perompak Kapal Asing Berhasil Digulung Polda Riau, Modus Pakai Aplikasi
Ilustrasi (rep)
Batam, Pro Legal-Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kepulauan Riau (Kepri) menangkap kawanan perompak Kapal Asing Mv. Tom Elizabeth yang melintas di perairan Selat Philips Kabupaten Karimun.
Gerombolan perompak itu dibekuk petugas pada Rabu (9/7) setelah mendapat laporan dari International Maritime Bureau (IMB) pada Senin (7/9) terkait maraknya pencurian di jalur pelayaran internasional yang berbatasan dengan wilayah Kepri.
Sesuai hasil pemeriksaan kepolisian, dalam melakukan aksinya, komplotan pelaku menggunakan aplikasi saat kapal asing melintas di perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau. "Kelompok ini me-mapping atau melihat korbannya itu dari aplikasi, kemudian pada saat mereka melewati jalur di perairan pulau Nipah itu, kapal asing ini akan menurunkan kecepatannya di antara 5 knot," ujara Dirpolairud Polda Kepri Kombes Pol Handono Subiakto, Senin (14/7).
Handono mengatakan saat kapal asing memperlambat kecepatan kapal, para pelaku mengejarnya menggunakan kapal kayu.
Lalu mereka menaikkan galah, mencantolkan tali di kapal asing tersebut, baru naik ke atas kapal yang menjadi target. Mereka mengambil barang - barang berupa suku cadang (spare part), lalu turun kembali ke kapal mereka.
Gerombolan perompak kapal laut ini sudah melakukan aksinya sejak 2017 lalu hingga Juli 2025. Dari pemeriksaan diketahui dalam sekali aksi, pelaku bisa mendapatkan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. "Berdasarkan keterangan mereka, mereka melakukan itu mulai tahun 2017 sampai dengan sekarang. Sekali aksi, mereka mendapatkan paling sedikit antara Rp40-50 juta dan paling besar Rp100 [juta] bahkan Rp 150 juta," ujar Handono.
Setelah melakukan penggeledahan petugas di rumah dan gudang penyimpanan para pelaku, petugas menemukan 5 dus spare part kapal siap kirim, tiga ponsel, empat paket narkotika, senjata rakitan air soft gun, dua headgun, gerinda listrik, travolta, serta peralatan teknik lainnya.
Petugas juga menyita alat yang digunakan untuk melakukan aksi mereka speed boat kayu bermesin Yamaha 75PK, satu karung berisi 20 spare part kapal, empat ponsel handphone, serta peralatan teknis lain seperti tang dan gala pengait.
Total ada 11 pelaku yang ditangkap yakni inisial S, I, R, RH, Z, SD, MI, LA, P, FRM dan A.
Mereka ada yang berperan sebagai koordinator, tekong, eksekutor naik ke kapal, pengatur tali bahkan ada yang menampung dan mengirim barang curian dari Batam ke Jakarta.(Tim)
Gerombolan perompak itu dibekuk petugas pada Rabu (9/7) setelah mendapat laporan dari International Maritime Bureau (IMB) pada Senin (7/9) terkait maraknya pencurian di jalur pelayaran internasional yang berbatasan dengan wilayah Kepri.
Sesuai hasil pemeriksaan kepolisian, dalam melakukan aksinya, komplotan pelaku menggunakan aplikasi saat kapal asing melintas di perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau. "Kelompok ini me-mapping atau melihat korbannya itu dari aplikasi, kemudian pada saat mereka melewati jalur di perairan pulau Nipah itu, kapal asing ini akan menurunkan kecepatannya di antara 5 knot," ujara Dirpolairud Polda Kepri Kombes Pol Handono Subiakto, Senin (14/7).
Handono mengatakan saat kapal asing memperlambat kecepatan kapal, para pelaku mengejarnya menggunakan kapal kayu.
Lalu mereka menaikkan galah, mencantolkan tali di kapal asing tersebut, baru naik ke atas kapal yang menjadi target. Mereka mengambil barang - barang berupa suku cadang (spare part), lalu turun kembali ke kapal mereka.
Gerombolan perompak kapal laut ini sudah melakukan aksinya sejak 2017 lalu hingga Juli 2025. Dari pemeriksaan diketahui dalam sekali aksi, pelaku bisa mendapatkan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. "Berdasarkan keterangan mereka, mereka melakukan itu mulai tahun 2017 sampai dengan sekarang. Sekali aksi, mereka mendapatkan paling sedikit antara Rp40-50 juta dan paling besar Rp100 [juta] bahkan Rp 150 juta," ujar Handono.
Setelah melakukan penggeledahan petugas di rumah dan gudang penyimpanan para pelaku, petugas menemukan 5 dus spare part kapal siap kirim, tiga ponsel, empat paket narkotika, senjata rakitan air soft gun, dua headgun, gerinda listrik, travolta, serta peralatan teknik lainnya.
Petugas juga menyita alat yang digunakan untuk melakukan aksi mereka speed boat kayu bermesin Yamaha 75PK, satu karung berisi 20 spare part kapal, empat ponsel handphone, serta peralatan teknis lain seperti tang dan gala pengait.
Total ada 11 pelaku yang ditangkap yakni inisial S, I, R, RH, Z, SD, MI, LA, P, FRM dan A.
Mereka ada yang berperan sebagai koordinator, tekong, eksekutor naik ke kapal, pengatur tali bahkan ada yang menampung dan mengirim barang curian dari Batam ke Jakarta.(Tim)
BERITA TERKAIT
