Demo Menolak Kenaikan PBB di Pati Berakhir Rusuh, 22 Orang Ditangkap
Demo menolak kenaikan PBB di Pati, Jawa Tengah yang berakhir rusuh (rep)
Jakarta, Pro Legal-Polisi menangkap 22 orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi demo menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8) kemarin. "Update semalam diamankan 22 orang provokator," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, Kamis (14/8).
Menurut Artanto, 22 terduga provokator yang ditangkap tersebut, sebagian besar adalah warga Pati.
Tetapi Artanto juga menyebut jika puluhan orang itu kini sudah dipulangkan setelah rampung menjalani proses pendataan dan pemeriksaan. "Malam hari tadi sudah dilakukan pendataan dan pemeriksaan serta pembinaan kepada yang bersangkutan. Ke-22 orang tersebut sudah dikembalikan ke Korlap dan keluarganya," ujarnya..
Artanto juga memastikan tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka dari 22 terduga provokator tersebut. "Nihil," ujarnya.
Seperti diketahui, demonstrasi besar pecah di Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8). Massa aksi meminta Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.
Sudewo sempat menemui massa aksi. Namun, massa kemudian melempari Sudewo dengan botol air mineral dan sandal.
Setelah kericuhan itu, DPRD Kabupaten Pati sepakat membentuk pansus untuk pemakzulan Sudewo. Namun, Sudewo menolak melepaskan jabatannya dengan dalih dirinya dipilih oleh rakyat secara konstitusional. "Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati.
Sempat beredar informasi, aksi demo itu turut menelan korban jiwa. Namun, Polda Jateng membantah kabar tersebut dan memastikan tidak ada korban tewas.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat ada 64 korban luka selama aksi unjuk rasa tersebut. Para korban ini dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat hingga perawatan di tempat.(Tim)
Menurut Artanto, 22 terduga provokator yang ditangkap tersebut, sebagian besar adalah warga Pati.
Tetapi Artanto juga menyebut jika puluhan orang itu kini sudah dipulangkan setelah rampung menjalani proses pendataan dan pemeriksaan. "Malam hari tadi sudah dilakukan pendataan dan pemeriksaan serta pembinaan kepada yang bersangkutan. Ke-22 orang tersebut sudah dikembalikan ke Korlap dan keluarganya," ujarnya..
Artanto juga memastikan tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka dari 22 terduga provokator tersebut. "Nihil," ujarnya.
Seperti diketahui, demonstrasi besar pecah di Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8). Massa aksi meminta Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.
Sudewo sempat menemui massa aksi. Namun, massa kemudian melempari Sudewo dengan botol air mineral dan sandal.
Setelah kericuhan itu, DPRD Kabupaten Pati sepakat membentuk pansus untuk pemakzulan Sudewo. Namun, Sudewo menolak melepaskan jabatannya dengan dalih dirinya dipilih oleh rakyat secara konstitusional. "Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati.
Sempat beredar informasi, aksi demo itu turut menelan korban jiwa. Namun, Polda Jateng membantah kabar tersebut dan memastikan tidak ada korban tewas.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat ada 64 korban luka selama aksi unjuk rasa tersebut. Para korban ini dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat hingga perawatan di tempat.(Tim)
