logo
Tentang KamiKontak Kami

Siti Elina Yang Hendak Terobos Istana Kepresidenan Gunakan Pistol Curian

Siti Elina Yang Hendak Terobos Istana Kepresidenan Gunakan Pistol Curian
Siti Elina diamankan polisi setelah berusaha menerobos istana (rep)
Jakarta, Pro Legal -- Identitas perempuan yang akan terobos Istana Kepresidenan dan menodongkan pistol kepada personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diungkap polisi . Perempuan itu bernama Siti Elina dan beralamat di Jakarta Utara."Atas nama Siti Elina. Alamat Kp Mangga Koja, Jakarta Utara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/10).

Seperti diketahui Siti Elina mencoba menerobos penjagaan Istana Kepresidenan Jakarta terjadi pada Selasa (25/10). Ia membawa senjata api miliknya. Aksi Siti itu gagal setelah terpergok oleh anggota Paspampres.

Saat ini Siti Elina telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Ia dijerat menggunakan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api secara ilegal. Selain itu, polisi juga menjeratnya dengan Pasal 335 KUHP.

Polisi menyatakan, penangkapan dan pemeriksaan terhadap Siti Elina sesuai prosedur. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan Siti Elina terkait dengan radikalisme dan teror.
Bedasarkan hasil pemeriksaan Polisi, Siti Elina mengambil senjata api milik pamannya yang mantan personel ABRI."Senjata ini baru sehari sebelum diambil yang bersangkutan secara diam-diam ini milik pamannya. Kemudian dibawa saat akan ke Istana," ujar Hengky Haryadi.

Menurut Hengky saat Siti Elina melakukan aksinya ternyata membawa senjata api tanpa peluru. Hengki mengatakan senpi itu diamankan oleh Paspampres dan kemudian diserahkan ke anggota polisi lalu lintas."Diserahkan itu kondisinya terpisah, pistol dan magasin, di magasin itu satu selongsong, tanpa proyektil, ini masih kita dalami," ujarnya.

Polisi mengungkap jika motif utama Siti Elina coba menerobos pengamanan Istana Kepresidenan sambil membawa senjata api adalah untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Ia ingin bicara ke Jokowi soal kesalahan Indonesia memilih Pancasila sebagai ideologi. Siti dikabarkan sudah tiga kali mendatangi wilayah Istana Kepresidenan Jakarta.

Sementara Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan Siti juga bercerita sempat bermimpi masuk surga sebelum beraksi di istana. Mimpi itu dimaknai Siti dengan melaksanakan aksi di istana.

Aswin Siregar juga mengatakan jika media sosial milik Siti terhubung dengan akun yang terindikasi eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hingga NII (Negara Islam Indonesia).
Menurut Aswin, Densus 88 langsung menerjunkan tim untuk bergabung dengan penyidik Polda Metro Jaya saat mendapati laporan wanita berpistol mau menerobos Istana.

Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid menyebut Elina sebagai pendukung simpatisan HTI yang sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia karena menyebarkan paham khilafah yang tak sesuai dengan Pancasila.

Masih berdasarkan keterangan polisi ternyata guru dan suami dari perempuan bernama Siti Elina diduga memiliki afiliasi ke jaringan kelompok NII Jakarta.

Polisi mengungkapkan bahwa BU merupakan suami Siti yang diduga memiliki jabatan sebagai pembantu bendahara NII Jakarta Utara. Sementara JE adalah guru yang mendoktrin yang bersangkutan,"Setelah pemeriksaan akun dan analisis ditemukan dua orang lainnya yang juga terhubung dengan kelompok NII Jakarta. Yaitu atas nama BU dan JM. BU dan JM diketahui sudah berbaiat kepada Amir NII," ujar Aswin.

Setelah penangkapan itu rumah Siti Elina terpasang garis polisi. Rumah tersebut berada di Jalan Gang Syawal Raya, RT 013 RW 03, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Berdasarkan keterangan warga sekitar mengatakan Siti sempat bertanya perihal bantuan sosial dan pajak rumah kepada Ketua RT. Istri dari Ketua RT 013 RW 03 Nurjanah mengatakan Elina sempat menghubungi untuk bertanya perihal Bansos yang tidak diterimanya.

Menindaklanjuti penangkapan itu Polisi menyita barang bukti berupa senjata api hingga beberapa buku dari tangan Siti Elina dalam kasus ini. Barang bukti itu pun ditampilkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu."Barang bukti yang ada saat ini satu senjata sejenis FN, dua Air Gun, satu senjata tajam berbentuk pistol," ujar Aswin.

Ada tiga buah buku yang disita polisi. Masing-masing berjudul 'Jalan Menuju Hidayah', 'Luruskan Aqidah Anda', serta 'Pribadi dan Akhlak Rosul'. Tak hanya senpi dan buku, terlihat pula barang bukti berupa amunisi, tas, pakaian yang digunakan Siti saat melakukan aksinya.(Tim)
Nasional Siti Elina Yang Hendak Terobos Istana Kepresidenan Gunakan Pistol Curian