logo
Tentang KamiKontak Kami

Kasus Penyiraman Air Keras Calon "Jaksa Agung" Sudah 2 Tahun Belum Juga Terungkap

Kasus Penyiraman Air Keras Calon "Jaksa Agung" Sudah 2 Tahun Belum Juga Terungkap
Novel Baswedan
Jakarta, Pro Legal News - Tanggal 11 April 2019 genap dua tahun ketidakjelasan kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Akibatnya hingga kini Novel Baswedan yang dikabarkan calon Jaksa Agung jika Prabowo-Sandi menang Pilpres 2019 belum bisa melihat secara sempurna karena salah satu matanya mengalami luka.

Pihak KPK akan memperingati dua tahun teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK yang dikenal tegas dan berani itu. Kedua bola mata Novel Baswedan hampir buta terkena air keras.

"Namun  sudah dau tahun pelakunya belum juga tertangkap," kata Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo dalam keterangannya, Kamis (4/4). Pihak WP KPK akan menggelar Panggung Rakyat Antikorupsi sekaligus deklarasi Stop Teror pada hari itu.

Pihak WP KPK selaku penyenggara telah menyebarkan 1.000 undangan kepada tokoh nasional, organisasi-organisasi yang pro-pemberantasan korupsi.

Para mantan pimpinan sejak periode awal KPK dibentuk, yakni tahun 2003 dan mantan pegawai KPK yang saat ini bekerja di BPK, BPKP, Kementerian Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, LPSK, OJK dan lainnya ikut diundang untuk mendeklarasikan Stop Teror kepada pegawai dan pimpinan KPK.

Menurut Yudi, selain deklarasi Stop Teror, acara juga akan diisi sarasehan budaya oleh Cak Nun serta konser musik antikorupsi. Yudi juga menyerukan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen untuk mengusut teror pada Novel tersebut.

Kasus penyiraman air jeras ke wajah Novel terjadi pada 11 April 2017. Saat itu, Novel sedang berjalan kaki usai salat subuh di dekat rumahnya kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Novel harus menjalani serangkaian operasi di bagian matanya di Singapura. Siapa pelaku dan motifnya, sampai sekarang masih misyerius

Polri telah membentuk tim gabungan yang berisi pakar dan unsur lainnya untuk mempercepat pengusutan kasus ini. Namun hasilnya tetap nihil. Tim
Nasional Kasus Penyiraman Air Keras Calon "Jaksa Agung" Sudah 2 Tahun Belum Juga Terungkap