logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Terkait Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar, Karangan Bunga Dukungan ke TNI Justru Bermunculan

Terkait Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar,  Karangan Bunga  Dukungan ke TNI  Justru Bermunculan
Sejumlah karangan bunga yang berisi dukungan terhadap TNI bermunculan (rep)
Jakarta, Pro Legal- Mengejutkan sejumlah karangan bunga yang memberikan dukungan kepada TNI bermunculan di sudut Kota Boyolali, Jawa Tengah, padahal sebelumnya terjadi insiden penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh personil Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Sabtu (30/12) lalu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, karangan bunga mulai muncul pada Minggu (1/1) di dekat Asrama Kompi, dekat Kantor KPU Boyolali dan memanjang hingga perlintasan lampu merah Sonolayu.

Uniknya, beberapa tulisan di karangan bunga terkesan memberikan dukungan atas tindakan anggota TNI tersebut seperti misalnya :

Suara Bising Bikin Pusing (Aku Mendukungmu)
Sampun Leres Pak - Boyolali Anti Wer-Wer
TNI Mewakili Perasaan Masyarakat Boyolali
We Love U Pak Tentara - Warga Boyolali Cinta Damai
TNI YES, Provokasi NO
Dibelakang TNI Ada Rakyat

Menurut Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, karangan bunga tersebut bermunculan secara tiba-tiba dan tidak diketahui siapa pengirimnya. "Tiba-tiba saja pada bermunculan, kami juga tidak tahu dari siapa. Tapi lihat tulisan-tulisannya, kami sikapi dengan bijak sebagai bentuk rasa simpati", ujar Wiweko, Selasa (2/12).

Saat itu Wiweko juga menegaskan bila yang terpenting adalah suasana kebatinan anggota Yonif 408 saat ini tetap fokus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara. "Yang terpenting pesan yang disampaikan adalah untuk kedamaian dan tidak kontraproduktif untuk memprovokasi sehingga berdampak negatif terhadap situasi dan kondisi keamanan di wilayah," tegas Wiweko.

Kondisi yang sama juga dirasakan ketika pihak penyidik menetapkan 6 personil Yonif 408 sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud. "Aktivitas di Markas Yonif 408 tetap berjalan seperti biasa. Pastinya, menjadi koreksi bagi institusi TNI", ujar Wiweko.

Berdasarkan keterangan beberapa warga Boyolali yang enggan disebut namanya mengatakan jika mereka memang merasa terganggu dengan suara blayeran motor berknalpot brong pada Sabtu lalu, sehingga tak sedikit bila ada yang mendukung sikap tegas anggota TNI yang dianggap mewakili masyarakat. "Yang lagi kampanye, siapapun, jangan seperti kemarin, tolong tertib, ada adzan ya istirahat jeda dulu, jangan pakai knalpol brong karena sangat mengganggu", ujar warga tersebut.

Sementara seorang warga juga mengaku merasa terganggu dan memahami tindakan TNI itu "Kalau saya tak benerke, wong ya memang ganggu suaranya. Kalau TNI begitu ya memang tugasnya, wong ya ngayomi masyarakat", ujar Sutrisno, warga.(Tim)

Nasional Terkait Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar,  Karangan Bunga  Dukungan ke TNI  Justru Bermunculan
Iklan Utama 5