a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Selama Masa Pembinaan, Prada Lucky Diduga Dikeroyok Gunakan Tangan Kosong

Selama Masa Pembinaan, Prada Lucky Diduga Dikeroyok Gunakan Tangan Kosong
Prosesi pemakaman Prada Luncky yang menjadi korban pengeroyokan para seniornya (rep)
Jakarta, Pro Legal- Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, penganiayaan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas terjadi saat masa pembinaan prajurit.

Tetapi Wahyu tak menjawab secara tegas saat ditanya soal motif Prada Lucky dianiaya. Ia hanya mengatakan hal itu terjadi saat masa pembinaan prajurit. "Saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," ujar Wahyu di Jakarta, Senin (11/8).
Wahyu juga tidak menjelaskan secara rinci terkait kronologi kekerasan yang dialami Lucky selama masa pembinaan.

Para pelaku juga diklaim mengeroyok Prada Lucky tanpa menggunakan alat. "Tidak ada alat ya, lebih kepada menggunakan anggota badan tangan ya," ujarnya.

"(Barang bukti) Tidak ada. Artinya, tidak ada penggunaan alat tertentu itu tidak ada," jelasnya.

Saat ditanya apakah kejadian itu terekam CCTV atau tidak, Wahyu menyebutkan cuma ada sejumlah saksi. Saksi tersebut, katanya, membantu pengungkapan kasus ini. "Ada saksi. Kan sudah saya bilang tadi, ada juga beberapa personel yang survive. Itu CCTV yang paling mahal," ujarnya.

Sementara Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengatakan 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus penganiayaan yang mengakibatkan Prada Lucky Saputra Namo meninggal dunia. "Sudah 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," ujarnya.
"Salah satunya adalah seorang perwira yang diduga terlibat penganiayaan, sehingga Prada Lucky meninggal dunia," jelasnya.

Menurut Pangdam, saat ini, proses pemeriksaan masih terus berlanjut, dimana tidak hanya melibatkan Detasemen Polisi Militer (Denpom) tetapi juga dari Kodam Udayana untuk mengungkap kasus tersebut.
Sebagai seorang pimpinan TNI di wilayah Kodam IX/Udayana, Pangdam Udayana mengaku kehilangan prajurit muda. Dia juga menyesalkan kejadian tersebut, dia mengaku akan menindak tegas sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku. "Kejadian ini, saya sesalkan dan saya sebagai Pangdam IX/Udayana sekaligus atasan langsung, di satuan ini atas peristiwa ini saya akan laksanakan tugas sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku," ujarnya.

Dia juga mengatakan perkembangan kasus akan juga segera disampaikan kepada pimpinan langsung di Mabes TNI, karena sudah diperintah untuk menangani kasus tersebut hingga tuntas.(Tim)



Nasional Selama Masa Pembinaan, Prada Lucky Diduga Dikeroyok Gunakan Tangan Kosong
Iklan Utama 5