Dalian, Tiongkok – Ketua Pelaksana Program Pelatihan Vokasi bagi fasilitator perikanan di Kampus Universitas Kelautan Dalian (Dalian Ocean University atau DOU) di Provinsi Liaoning, Tiongkok, Dr Li Bingyu, menyatakan sangat terkesan melihat kinerja peserta selama pelatihan. Hal itu dikemukakannya dalam wawancara khusus dengan reporter Albert Kuhon, pertengahan Oktober lalu di Dalian.

Pelatihan vokasi itu ditutup Jumat (10/10) petang. Rektor DOU, Du Ming, mengucapkan selamat kepada sekitar 50 warga Indonesia yang menjadi peserta pelatihan.

“Semoga bekal keterampilan dan pengetahuan yang Anda peroleh selama di Dalian Ocean University bisa bermanfaat dan diterapkan sepulang ke Indonesia,” demikian antara lain pesan Du Ming. Rektor hadir bersama Zheng Peng, Li Bingyu, Li RiuYang Liu dan sejumlah dosen DOU lain dalam acara penutupan pelatihan itu.

Berpengalaman

Li Bingyu dalam percakapan khususnya menjelaskan, di bulan Agustus 2025 sewaktu menerima tugas buat melaksanakan pelatihan itu, dia mengira para peserta pelatihan adalah mahasiswa atau orang-orang yang masih belum berpengalaman. “Ternyata yang datang dari Indonesia adalah orang-orang yang memang sudah punya bekal sehingga ineraksi dalam pelatihan menjadi sangat intensif,” ujarnya.

Sejatinya, para peserta pelatihan vokasi di DOU terdiri dari para dosen, praktisi perikanan, pebisnis dan beberapa profesi lain. Ada yang dari Universitas Pattimura (Daniel Louhenapessy dkk), Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (drh Gustaf E. Silalahi MSc), Universitas Lambungmangkurat (Arisya dkk), Universitas Hasanuddin (Herlinah dkk), PT Perikanan Indonesia (Angelina Ferawaty Siregar dkk), pebisnis seperti Debriga Putra (Sulawesi Utara), Aswin Arifin (Sumatera Utara) dan lain-lain.

Kebanyakan peserta sudah memiliki bekal dasar dan sudah berpengalaman dalam budidaya atau penanganan ikan, sehingga proses pelatihan tidak berlangsung satu arah. Melainkan lebih banyak bersifat diskusi di ruang kelas maupun dalam praktik di laboratorium dan dalam kunjungan ke pabrik-pabrik atau perusahaan. “Susunan materi pelatihan pun kita sesuaikan dengan tingkat pengalaman peserta. Sehingga terkesan sering diubah-ubah,” tutur sumber di lingkungan fasilitator.

Kerjasama

Kerjasama program pelatihan vokasi itu diawali oleh pihak Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Republik Indonesia dengan pihak ICC (International Cooperation Center) NDRC (National Development and Reform Commission) Republik Rakyat Tiongkok. Pelaksanaannya dicanangkan November 2022 dalam bentuk memorandum kesepakatan (Memorandum of Understanding atau MoU) antara Kemenko Marves dan NDRC Perihal Pelatihan Vokasional di Sektor Industri.

Dilanjutkan dengan MoU antara Kemenko Marves dan NDRC tentang Peningkatan Kapasitas SDM dan Pertukaran Pelajar dan Kerjasama dalam Pembangunan yang Berkelanjutan (Oktober 2023). Serta ditingkatkan menjadi kesepakatan dalam rapat presidensial antara Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping Perihal Pendidikan Vokasional (November 2024).

Para peserta menjalani pelatihan bagi fasilitator (ToT atau training of trainers) bidang perikanan selama empat minggu di universitas DOU. Mereka terbagi dalam dua kelompok pelatihan vokasi. Yakni kelompok Manajemen Mutakhir Penangkapan dan Penyimpanan Ikan (Advanced Fishing and Refrigeration Management) dan kelompok Teknologi Budidaya Hasil Laut (Marine Aquaculture Technology).

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari, Li Bingyu didampingi oleh Dr Kun Ming selaku fasilitator dan Dr Zheng Peng sebagai Direktur Program Internasional di DOU. Selain pembekalan teoretik di kelas, para peserta diajak berpraktik di sejumlah laboratorium di universitas itu. Masing-masing kelompok pelatihan vokasi juga diajak berkunjung ke sejumlah perusahaan perikanan yang ada di Provinsi Liaoning. “Saya sungguh sangat terkesan dengan pengalaman dan kinerja para peserta,” ujar Li Bingyu mengakhiri wawancara.******