19 Napi Lapas Nabire Kabur, 11 Diantaranya Adalah Anggota KKB
Rekaman CCTV yang memperlihatkan para Napi melarikan diri (rep)
Jakarta, Pro Legal- Sebanyak 11 dari 19 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah yang dilaporkan melarikan diri merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Menurut Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, pihaknya telah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran. "Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan pelarian ini, terlebih jika melibatkan jaringan KKB. Tim kami bersama jajaran Polda Papua Tengah dan instansi terkait saat ini terus melakukan pengejaran secara intensif. Semua napi yang kabur akan ditindak tegas sesuai prosedur," ujar Faizal melalui keterangan tertulis, Selasa (3/6).
Dalam penjelasannya, Faizal menyebut aksi pelarian itu berlangsung secara brutal. Apalagi, salah seorang narapidana juga menyerang petugas menggunakan parang panjang yang diduga disembunyikan di balik punggung.
Parang tersebut diduga berasal dari dalam lapas dan biasa digunakan untuk memotong kayu bakar. Tiga petugas lapas pun terluka dalam insiden tersebut. "Kami mengimbau masyarakat di wilayah Nabire dan sekitarnya agar tidak panik. Jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi, khususnya yang terafiliasi KKB, segera laporkan ke aparat terdekat atau hubungi call center Polri," ujarnya.
Faizal juga ungkapkan jika Satgas Ops Damai Cartenz memastikan langkah-langkah pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah akan terus ditingkatkan demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
- Non-KKB 1. Agus Gobay 2. Yeheskiel Degei 3. Noak Tekege 4. Gimun Kogoya 5. Jenison Gobay 6. Roy Wonda 7. Andreas Tekege 8. Salomo Tekege
Seperti diketahui, sebelumnya, 19 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah dilaporkan melarikan diri setelah salah satu napi menyerang petugas menggunakan parang, Senin (2/6) sekitar pukul 11.00 WIT.
Sesuai rekaman CCTV Lapas Nabire yang beredar, terlihat seorang napi berada di pintu jaga yang menghubungkan area dalam lapas dengan bagian luar. Napi itu mengenakan baju merah dan celana pendek hitam.
Saat ditahan oleh petugas, napi tersebut tiba-tiba menyerang dengan sebilah parang. Petugas itu sempat berupaya menahan serangan dengan menggunakan tangannya.
Petugas itu kemudian berupaya menyelamatkan diri. Petugas lain datang, namun napi tersebut kembali melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.
Sejumlah napi lainnya memanfaatkan kesempatan untuk kabur setelah situasi menjadi kacau. Meski petugas lainnya mencoba menghadang, upaya tersebut tidak berhasil mengendalikan situasi.(Tim)