a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

BNN Ungkap Dugaan Dewi Astutik Edarkan Narkoba Hingga ke Brasil

BNN Ungkap Dugaan Dewi Astutik Edarkan Narkoba Hingga ke Brasil
Dewi Astutik ditangkap BNN karena diduga jadi bagian dari jaringan Narkoba internasional (rep)
Jakarta, Pro Legal – Awal Desember 2025 lalu Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap bandar narkoba jaringan internasional Dewi Astutik yang terlibat kasus penyelundupan dua ton sabu senilai Rp 5 triliun.

Menurut Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto, pelaku ditangkap pada Senin (1/12), saat sedang bersama seorang pria di area lobi hotel di Sihanoukville, Kamboja. "Tersangka ditangkap berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih, usai keluar dari salah satu hotel di Sihanoukville, Kamboja," ujarnya saat konferensi pers.

Suyudi menjelaskan jika bandar besar tersebut tidak melawan saat digelandang oleh petugas. Dewi juga dinilai kooperatif untuk menyampaikan keterangan dalam pemeriksaan pascapenangkapan. "Target kita amankan tanpa perlawanan dan cukup kooperatif dan laki-laki yang bersangkutan saat ini masih dilakukan pendalaman," ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo menjelaskan jika sosok Dewi berhasil diketahui lewat pengungkapan kasus penyelundupan 2,3 kilogram heroin yang berhasil digagalkan. "Kami pernah menggagalkan penyelundupan kokain atau heroin 2,3 kilogram dari kiriman tersangka DA ini," jelasnya.

Gatot menjelaskan dari pengungkapan itulah pihaknya berhasil mengidentifikasi sosok Dewi Astutik yang menjadi bandar atau dalang peredaran narkotika dari Kamboja.

Bahkan Suyudi juga mengatakan jika bandar Dewi Astutik beroperasi mengedarkan barang haram narkotika tersebut ke negara Indonesia hingga Brasil.

Maka atas perbuatannya itu, sosok Dewi yang bernama Paryatin bahkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diterbitkan oleh Korea Selatan. "Indonesia, Laos, Hongkong, Korea, Brasil, Ethiopia, dan dari pendalaman didapatkan info benar Paryatin alias Dewi Astutik merupakan DPO Korea Selatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12).

Suyudi menjelaskan Dewi sudah beroperasi di wilayah Golden Triangel (Thailand, Myanmar, Laos) sejak 2023. Dewi, juga berperan merekrut anggota untuk jaringan perdagangan narkotika di negara-negara Asia Afrika. "Kurir-kurir Paryatin alias Dewi beroperasi di negara antara lain: Indonesia, Laos, Hongkong, Korea, Brasil, Ethiopia," jelasnya.

Menurut Suyudi, mayoritas yang dipekerjakan Dewi merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang tidak memiliki pekerjaan di Kamboja. "Paryatin khusus merekrut WNI yang jobless di Kamboja serta kawan-kawan kurir yang bersedia bergabung dengan Paryatin alias Dewi," tuturnya.

Bahkan dia juga menjelaskan jika saat ini pihaknya masih mendalami keterlibatan jaringan Dewi dengan buron narkoba Freddy Pratama yang juga beroperasi di Indonesia-Kamboja. "BNN turut berkolaborasi bersama Polri dan Bea Cukai guna mendalami operasi jaringan FP," ujarnya.(Tim)

Supremasi Hukum Narkotika BNN Ungkap Dugaan Dewi Astutik Edarkan Narkoba Hingga ke Brasil