logo
Tentang KamiKontak Kami

Bentrok dengan Anggota TNI 3 Polisi Tewas, 2 Luka Tembak

 Bentrok dengan Anggota TNI 3 Polisi Tewas, 2 Luka Tembak
Papua, Pro Legal News - Tiga anggota Polri tewas, dua mengalami luka tembak dalam bentrokan dengan anggota TNI di Papua. Kelima korban itu adalah anggota Polres Mamberamo Raya, Papua.

Pasca bentrokan maut itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau memerintahkan seluruh anggota Polres Mamberamo Raya  dilarang keluar markas komando (Mako).

Peristiwa maut yang merenggut tiga nyawa personel polisi itu terjadi pada Minggu (12/4) sekitar pukul 07.40 WIT. Bentrokan ini diduga berawal dari kesalahpahaman pada Sabtu (11/4). Masalah itu sebenarnya sudah diselesaikan dan kedua belah pihak sepakat berdamai.

Namun Minggu pagi bentrokan kembali terjadi tepatnya di Pertigaan Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Memberamo Tengah,Memberamo Raya, Papua. Akibatnya, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas. Dua anggota polisi lainnya mengalami luka tembak. 

Tiga anggota Polri yang tewas dalam bentrokan itu, Briptu Marcelino Rumaikewi, anggota Satuan Reskrim Polres Mamberamo Raya. Dia mengalami luka tembak pada leher bagian kanan sebanyak 1 kali. Bripda Yosias Dibangga, anggota Satuan Sabhara Polres Mamberamo Raya mengalami luka tembak pada bagian leher kiri 1 kali.  Briptu Alexander Ndun anggota Reskrim Polres Mamberamo Raya, mengalami luka tembak pada paha kiri.

Sedang dua anggota Polri terluka kena tembak, Bripka Alva Titaley, anggota Reskrim Polsek Mamteng mengalami luka tembak pada paha kiri kali dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT mengalami luka tembak pada punggung belakang sebanyak 3 kali.

Ketiga anggota Polri yang tewas kini berada di RS Kawera Kasonaweja. Begitu juga dua korban luka dirawat secara intensif di rumah sakit tersebut.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyayangkan peristiwa yang merenggut tiga nyawa anggota Polri itu. Seluruh anggota Polres diperintahkan tidak ke luar Markas Komando (Mako).

"Sangat kami sesalkan dan sayangkan. Saya berdama Pangdam akan terbang ke TKP. Langkah kami bersama mengkonsolidasi seluruh anggota ke Mako Polres dan pos dengan catatan tidak ada yang keluar Mako," kata Irjen Paulus Waterpau, Minggu (12/4).

Senada dengan Kapolda, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto menyatakan, sudah ada arahan ke anggota Satgas 755/Yalet untuk tetap standby di Pos. Tim Gabungan TNI-Polri sudah bergerak menginvestigasi kasus bentrokan tersebut. 

"Danramil dan Danpos Satgas memberikan arahan ke anggota Satgas 755/Yalet untuk standby di Pos. Pabung, Kabag Sumda, Kasat Intelkam dan Kapolsek Mamberamo Tengah memberikan arahan agar Anggota Polres Mamberamo Raya standby di Polsek Mamberamo Tengah," tegasnya.

Bentrokan berdarah itu diduga berawal dari kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya.

Pasca bentrokan, Pangdam XVII/Cenderawasih maupun Kapolda Papua sudah menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya. 

Polda Papua dan Kodan XVII Cenderawasih membentuk tim gabungan untuk mengetahui awal dari persoalan tersebut. Informasi lain mentebutkan, pelaku penyerangan terhadap para korban diketahui seorang oknum anggota TNI Satgas Yonif/755 yang sudah diamankan pihak berwenang. 

Sedang informasi lain lagi menyebutkan, para korban 
pada Minggu dini hari tadi menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang langsung disambut dengan serentetan tembakan yang berakhir dengan kemarian tiga anggota Polri itu.Tim
Papua  Bentrok dengan Anggota TNI 3 Polisi Tewas, 2 Luka Tembak