logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

DLH Kabupaten Mamasa Gelar Pelatihan Proklim 2022

DLH Kabupaten Mamasa  Gelar Pelatihan Proklim 2022
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamasa gelar pelatihan Proklim 2022 (ist)
Mamasa, Pro Legal News-Kegiatan Pelatihan Proklim 2022 oleh Forest Programe IV bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamasa digelar dalam rangka meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat di tiap desa tentang pentingnya lingkungan hidup guna kelestarian alam.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamasa, Fasilitator Proklim, aktivis pecinta lingkungan, sejumlah kepala desa dan perwakilan tokoh masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamasa Anwar menjelaskan bahwa peran penting desa dalam mendukung Proklim 2022 ini menjadi kesuksesan bersama baik pemerintah daerah dan pemerintah desa itu sendiri.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dengan adanya Proklim 2022 dan bisa masuk menjadi desa proglim menjadi keuntungan tersendiri bagi desa tersebut. "Jika desa sudah menjadi Desa Proklim Kementrian di pusat akan melirik desa tersebut dalam hal menunjang pembangunan yang ada di desa tersebut" tutur Awar
Selain itu Dr Indrawan selaku narasumber dalam pelatihan tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa bukti perubahan iklim yang terjadi diantaranya peningkatan gelombang panas (head waves) contohnya yang terjadi gelombang panas di Prancis tahun 2003 suhu mencapai 40°C yang membunuh 11.435 orang.
Mencairnya es kutub dan glasier contohnya di Pegunungan Kaukasus antara laut hitam dan laut kaspia 100 tahun terahir setengahnya es gletssernya mencair. Naiknya permukaan laut contohnya sejak 1938, sepertiga pantai berawa di SM di Teluk Chesapeake terendam air laut

Tumbuhan berbunga lebih awal contohnya dua per tiga spesies tumbuhan sekarang berbunga lebih awal dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Musim semi datang lebih awal contohnya sepertiga burung-burung di Inggris bertelur lebih awal dibandingkan 30 tahun yang lalu, phon eik('oak') sekarang berdaun lebih awal dibandingkan 40 tahun yang lalu.

Pergeseran jelajah spesies 2/3 spesies kupu-kupu Eropa yang pernah diteliti sekarang ditemukan lebih jauh lagi ke utara hingga 35 sampai 250 Km daripada yang tercatat beberapa dekade yang lalu, di Indonesia Anemone Fish. Penurunan populasi contohnya populasi Penguin Adelie menurun hingga 1/3 dari 25 tahun terahir karena habitat esnya mencair.

Dalam materinya Dr Indrawan juga menyampaikan bahwa banyak zat-zat yang tertumpuk di atmosfir akibat pemanasan global yang bahkan bisa terurai hingga 200 tahun misalnya Carbon Dioxide (CO2), Nitrigen Oxide (NOx) bertahan hingga 150 tahun, Cholorofluorocarbon (CFC) bertahan hingga 100 tahun dan masih banyak lagi zat yang berada di atmosfir, yang menyebabkan meningkatnya pemanasan global.(Kristian Parangka)

Nasional DLH Kabupaten Mamasa  Gelar Pelatihan Proklim 2022
Iklan Utama 5