logo
Tentang KamiKontak Kami

Staf Perusahaan BUMN Terlibat Jaringan Teroris

Staf Perusahaan BUMN Terlibat Jaringan Teroris<br>
Karyawan BUMN ditangkap kasus terorisme
Jakarta, Pro Legal News - Seorang staf PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ditangkap Densus 88 Polri karena diduga terkait jaringan teroris. Polisi juga mengamankan seorang pegawai sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 3 Cianjur, Jawa Barat berisial DS dalam kasus yang sama. 

Pihak Corporate Secretary PT Krakatau Steel Pria Utama dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11) membenarkan adanya penangkan stafnya. "Dia hanya staf setingkat supervisor, bukan petinggi PT Krakatau Steel," katanya.

Menurut Pria Utama, manajemen perusahaan mendukung langkah polisi untuk melakukan pemeriksaan. "Manajemen Krakatau Steel selaku BUMN sangat mendukung pemberantasan terorisme," tegasnya.

Manajemen Krakatau Steel lanjut Pria membantah bahwa salah satu karyawan yang ditangkap oleh Densus 88 bukan petinggi perseroan, melainkan hanya staf, bukan level manajemen.

Segenap manajemen lanjut Pria Utama menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku. Staf perusahaan BUMN itu diamankan Densus diduga terlibat kasus penusukan terhadap manatan Menkopolhukam Wiranto di Banten beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Tim Densus pada Kamis (14/11) menangkap DS (24) pegawai sekolah MTS Negeri 3 Cianjur yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. DS disergap dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.

Staf Bagian Hubungan Masyarakat MTSN 3 Cianjur Agus Sutisna, membenarkan DS sebagai pegawai di sekolah tersebut. Agus mengakui, sebelum DS ditangkap Densus 88, pihaknya sempat didatangi anggota Kepolisian Resor (Polres) Cianjur dan seorang Bintara Pembina Masyarakat TNI Desa Gunungsari yang memberitahukan terkait penangkapan tersebut.

Pihak sekolah sempat kaget mendengar kabar penangkap DS karena dia merupakan salah seorang staf yang baik dan pintar bahkan tenaganya dalam bidang IT sangat butuhkan sekolah.

Apalagi keseharian DS di lingkungan sekolah, DS dikenal sebagai sosok pendiam dan hasil pekerjaannya sangat diandalkan. DS juga dikenal lebih sering menghabiskan waktu di meja kerjanya.

DS tidak hanya handal dalam mengoperasikan komputer, dia juga sering memperbaiki perangkat komputer yang rusak. Bahkan, DS juga sering menerima servis kompter dan laptop.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, DS ditangkap Densus 88 bersama istrinya DK (25). Keduanya adalah pasutri muda yang baru dua pekan tinggal di kontrakan di Kampung Cibodas RT 03/RW 01, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sebelumnya Densus 88 juga telah menangkap 4 orang yang diduga kuat terkait jaringan terorisme pada Rabu (13/11), salah satu yang ditangkap adalah pegawai di BUMN di daerah Cilegon. Keempatnya ditangkap di kawasan Banten, yakni DA (28), QK (54), AP (45) dan MA (45).

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardy membenarkan atas penangkap empat terduga teroria itu. Pemantauan terhadap jaringan terduga teroris yang merupakan karyawan perusahaan BUMN itu, akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim Densus 88 Anti Teror. 

Pihaknya juga memperketat penjagaan terhadap objek vital nasional (obvitnas) dan lokasi keramaian. Sementara Densus 88 Anti Teror masih terus mengembangkan pergerakan dan jaringan terorisme yang ada di Banten.Tim
Kriminal Staf Perusahaan BUMN Terlibat Jaringan Teroris<br>