logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Presiden Jokowi Kampanyekan Kampanye 3 M

Presiden Jokowi Kampanyekan Kampanye 3 M
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Jakarta, Prolegalnews – Kampanye kini tengah berlangsung, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan kampanye 3M, ialah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak terus dilanjutkan.

Jika Kampanye 3M pertama difokuskan pada memakai masker, kini kampanye akan difokuskan pada menjaga jarak yang akan dimulai hari ini hingga 6 Oktober 2020. Kampanye akan dilaksanakan dengan ber hastag “Ayo Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan”.

Kampanye ini harus diperketat kembali, menurut Airlangga, karena ada beberapa pendaftaran Pilkada yang terlihat menimbulkan kerumunan banyak orang. Presiden Jokowi telah mengingatkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan aparat penegak hukum untuk mengingatkan sesuai dengan aturan KPU yang sudah ada.“Jadi kampanye ini diminta untuk ditegaskan sehingga nanti Pilkada tidak menjadi penyebar atau penyebab klaster baru dari pandemi Covid-19,” ujar Airlangga Hartarto.

Kemudian, lanjut Airlangga, Kampanye 3M akan dilanjutkan dengan fokus kepada mencuci tangan. Kampanye mencuci tangan dengan hastag “Ayo Cuci Tangan dan Pakai Sabun” akan dilaksanakan mulai 7 Oktober hingga 6 November 2020. “Kemudian kampanye berikutnya nanti dilanjutkan 7 Oktober sampai 6 November, yaitu “ayo cuci tangan dan pakai sabun”. Karena tanggal 15 Oktober 2020 adalah Global Handwashing Day,” ujar Airlangga Hartarto.

Kampanye itu dilanjutkan, Airlangga mengungkapkan, untuk mencegah penularan Covid-19. Karena berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, hingga saat ini kasus yang positif COVID-19 mencapai 194.109 kasus, dengan kasus sembuh sebanyak 138.575 kasus atau 71,4 persen dan kasus meninggal atau case fatality rate sudah mencapai 4,1 persen. “Dan kalau kita bandingkan dengan global, hamper mendekati 69 sampai 70 persen. Jadi kita sedikit di atas global. Lebih baik yang sembuh 71,42 persen. Sedangkan yang meninggal kasus fatality rate 41,4 persen atau kalau global 3,26 persen. Namun kita lihat bahwa penyembuhan terus meningkat dan kasus fatality rate itu terus menurun,” ujar Airlangga Hartarto.Tim
Politik Presiden Jokowi Kampanyekan Kampanye 3 M
Iklan Utama 5