logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Polisi Kerja Marathon Jelang Libur Panjang

Polisi Kerja Marathon Jelang Libur Panjang
Jakarta, Pro Legal News - Apresiasi harus diberikan terhadap laskar Bhayangkara, karena lagi-lagi menjadi institusi yang sangat sibuk menjelang libur panjang bersama. Maklum sebelumnya polisi terutama dari Ditlantas Polda Metro Jaya menempati garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda kapan akan berhenti. Apalagi Pemprov DKI Jakarta akan memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dari (26 Oktober - 8 November) 2020.     

Untuk mengamankan libur panjang cuti bersama yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhhammad SAW, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 749 personel untuk mengamankan  sejumlah lokasi, baik itu jalan tol, jalan raya maupun objek wisata. "Minggu ini mulai Rabu sampai Minggu ada libur panjang, cuti bersama, libur Maulid Nabi, untuk itu kami melaksanakan kegiatan pengamanan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo, usai Gelar Pasukan Operasi Zebra 2020, di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (26/10).

Saat itu Sambodo menyebutkan ada 16 pos pengamanan disiapkan untuk pengamanan libur panjang cuti bersama di wilayah DKI Jakarta. Pengamanan dilakukan di jalur keluar kota arah Jagorawi maupun ke arah Tangerang, serta tempat-tempat wisata. "Katanya PSBB transisi tempat wisata sudah dibuka, kita lakukan pengamanan dengan melibatkan 749 personel," kata Sambodo.

Sambodo memperkirakan puncak arus lalu lintas keberangkatan libur panjang terjadi mulai Selasa (27/10) dan arus kembali pada Sabtu (31/10) dan Ahad (1/11). Sambodo mengingatkan anggotanya yang lakukan pengamanan libur panjang dengan mengedepankan cara humanis dan persuasif. "Pengamanan libur panjang secara persuasif dan humanis. Sehingga semua tugas-tugas dapat dilaksanakan dan ikatan kepercayaan masyarakat kepada Polisi tidak ternoda dengan kegiatan yang melukai hati masyarakat," kata Sambodo.

Sambodo juga mengajak masyarakat untuk mematuhi dan tertib lalu lintas karena libur panjang bersamaan dengan Operasi Zebra 2020 yang berlangsung selama 14 hari dari tanggal 26 Oktober-8 November 2020. Sementara itu, Operasi Zebra 2020 fokus menyasar lima pelanggaran tematik yang sering terjadi di wilayah Polda Metro Jaya.Kelima pelanggaran tematik tersebut, yakni melawan arus, tidak memakai helm, stop line/marka jalan, strobo dan rotator dan melintas di bahu jalan tol.

Selain pengamanan libur panjang Ditlantas Polda Metro  Jaya  juga akan menggelar  Operasi Zebra 2020. Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo mengatakan Operasi Zebra 2020 mulai Senin ini, juga fokus untuk melakukan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. "Kegiatan Operasi Zebra 2020 masih di masa pandemi, jadi bagian edukasi kita tetap lakukan kampanye protokol Covid-19, dibarengi Operasi Yustisi, tetap memberikan masker, edukasi dengan pemasangan spanduk dan pamflet," kata Sambodo dalam gelar pasukan Operasi Zebra 2020 di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2020).

Sambodo menyebutkan Operasi Zebra 2020 serentak dilaksanakan seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai dari 26 Oktober hingga 8 November 2020. Operasi Zebra merupakan operasi tutup tahun, diawali Operasi Simpatik pada awal tahun dan Operasi Patuh di pertengahan tahun. "Kita berupaya dengan adanya Operasi Zebra, kita bisa mengubah prilaku masyarakat tertib berlalu lintas di Jakarta," kata Sambodo.

Tekait protokol kesehatan, Sambodo menyebutkan, untuk Operasi Zebra dilaksanakan oleh seluruh anggota polisi lalu lintas dengan jumlah yang sudah ditentukan. Pada saat pelaksanaan Operasi Zebra secara "hunting", paling tidak ada 10-20 petugas lalu lintas didampingi dari TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan. "Jadi ketika ditemukan ada pelanggaran lalu lintas ditindak polisi, kalau ada pelanggaran protokol kesehatan ditindak oleh Dishub dan Satpol PP," kata Sambodo.

Sementara itu, Operasi Zebra 2020 fokus menyasar lima pelanggaran tematik yang sering terjadi di wilayah Polda Metro Jaya. Kelima pelanggaran tematik tersebut, yakni melawan arus, tidak memakai helm, stop line/marka jalan, strobo dan rotator serta melintas di bahu jalan untuk di jalan tol.

Padahal sebelumnya  sebelumnya polisi telah disibukkan dengan pengamanan demo menolak UU Cika atau Omnibus Law yang berjalan selama berhari-hari dan menguras banyak energi. Selain tuntutan penggunaaan pendekatan yang professional, polisi juga dituntut memiliki kesiapan fisik yang memadai. Untuk memastikan kesiapan fisik serta keamanan Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mewajibkan seluruh anggotanya yang menjaga demonstrasi buruh dan mahasiswa pekan kemarin untuk menjalani rapid test. Hal ini menyusul ditemukannya 8 anggota Polres Metro Bekasi yang positif Covid-19 setelah menjaga demonstrasi."Kami minta semua anggota periksa rapid test tanpa terkecuali," ujar Sambodo saat dihubungi, Senin, 19 Oktober 2020

Selain itu, Sambodo juga mengingatkan seluruh anggotanya untuk menerapkan protokol kesehatan saat menjaga demonstrasi. Pihaknya juga menjamin seluruh perlengkapan kesehatan untuk anggotanya yang menjaga demonstrasi. “Kami bekali semua anggota dengan kebutuhan protokol kesehatan,” kata Sambodo. Sementara Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan menyatakan jika keseatuannya akan selalu all out untuk memberikan pelayanan dan pengamanan masyarakat.”Dalam kondisi kondisi pandemi seperti saat ini kami akan memberikan pelayanan yang terbaik serta pengamanan bila diperlukan,” ujarnya.     

Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan mengatakan salah satu penyebab delapan anggotanya terpapar virus corona atau Covid-19 karena kelelahan.Mereka sebelumnya diterjunkan ke lapangan menjaga aksi buruh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja sejak tanggal 5 hingga 8 Oktober 2020."Polisi dalam keadaan lelah, karena sudah berhari-hari (menjaga demo), jadi ada yang imunitasnya menurun," kata Hendra saat dihubungi, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Dengan rangkaian tugas yang berat dan marathon itu, maka sudah seharusnya laskar Bhyangkara  mendapat apresiasi dari masyarakat. Selain Tupoksinya untuk menjaga Kambtibmas sesuai dengan amanah UU No 2 tahun 2002, Polisi telah mampu menjalankan fungsi sosialnya dengan baik, dibawah komando Kombes Pol Sambodo Yugo Purnomo. Alumni Akpol 1994 ini mampu mengkonsolidasikan semua kekuatan  secara apik, sehingga semua beban tanggung jawab itu bias terlaksanakan dengan baik.Tim
Nasional Polisi Kerja Marathon Jelang Libur Panjang
Iklan Utama 5