logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri Akibat Deprasi Penyakit dan Percintaan

Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri Akibat Deprasi Penyakit dan Percintaan
Jakarta, Pro Lega News - Dua minggu berlalu akhirnya misteri tewasnya Yodi Prabowo editor Metro TV akhirnya berhasil ungkap tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan dan Polsek Pesanggrahan. Berdasarkan bukti dan keterangan saksi, polisi menyimpulkan Yodi tewas akibat bunuh diri.

Empat luka tusuk di dada dan satu luka leher yang memotong tenggorokan diduga kuat sebagai penyebab kematian Yodi. Aksi nekat itu dilakukan Yodi sendiri pada 7 atau 8 Juli 2020 dini hari. Sedang jenazah korban baru ditemukan  dalam kondisi telungkup di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat 10 Juli 2020.

Dugaan bunuh diri itu, setelah Polres Metro Jakarta Selatan dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan penyidikan selama dua pekan sejak korban ditemukan tewas.

Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Yunus Yusri, mengatakan kesimpulan penyebab kematian Yodi Prabowo setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan panjang. Diantaranya memeriksa sebanyak 34 saksi, olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan ahli. Serta hasil pemeriksaan laboratorium forensik hingga sidik jari dan DNA yang ditemukan pada pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban adalah milik Yodi Prabowo sendiri.

"Hasil sementara dari pemeriksaan Labfor mengenai sidik jari dan DNA yang ditemukan adalah milik korban," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7).

Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat didampingi Wadirkrimum AKBP Calvin Simanjuntak, dalam keterangan pers Sabtu 25 Juli 2020, mengungkapkan, pasca penemuan mayat korban, pihaknya langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan. Hasilnya, menemukan sejumlah fakta dan bukti yang menguatkan penyebab kematian korban. Tetapi tidak ditemukan ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa yang menjadi penyebab kematian Yodi Prabowo.

Sebelum aksi nekat itu terjadi, Kombes Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, ada transaksi pembayaran biaya pemeriksaan atas nama Yodi Prabowo ke dokter ahli kelamin dan kulit di RSCM. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, dokter menyarankan Yodi Prabowo melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan terinfeksi virus HIV.

Hasil penyidikan juga ditemukan bukti berupa kwitansi pembelian pisau khusus yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan digunakan untuk bunuh diri dengan menusukkan ke dada dan leher. Ada juga rekaman kamera CCTV saat pembelian pisau khusus karena hanya dijual di toko shopwere. Dalam video CCTV berdurasi 8 menit itu jelas terlihat Yodi Prabowo sedang berada di toko tersebut mengenakan pakaian yang sama saat ditemukan tewas di TKP.

Kemudian hasil pemeriksaan laboratorium forensik, korban positif mengkomsumsi zat ampetamin. Diduga korban sedang mengalami depresi berat, sehingga menghabisi dirinya sendiri dengan cara bunuh diri menusukkan pisau ke dada dan lehernya.

Kombes Tubagus Ade Hidayat, menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi,korban menjalin hubungan dekat dengan dua orang yaitu S dan L. Beberapa kali Yodi Prabowo pernah mengatakan kepada S "Kalau saya tidak ada bagaimana,". Hasil pemeriksaan saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dan analisa, disimpulkan kematian Yodi Prabowo editor di Metro TV akibat bunuh diri.

Tetapi, Tubagus melanjutkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan kasus ini akan dibuka kembali apabila ditemukan bukti lain yang dapat dijadikan sebagai penguat adanya dugaan keterlibatan pihak lain.Tim
Nasional Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri Akibat Deprasi Penyakit dan Percintaan
Iklan Utama 5